Walaupun aku masih SMA tapi teman teman memanggilku calon ayah yang baik,
Karena:
Saat istirahat tadi aku beli nasi goreng sama teh anget, aku tau sekarang lagi banyak virus, untuk menghindari virus tersebut aku minum teh anget, kenapa?? biar engga ada "es"nya. Kalo virus engga pake "es" kan jadinya "viru", berarti engga menyebabkan penyakit :)
Sehabis makan dan minum bareng temen-temen, aku menyadari bahwa HPku masih di kelas, aku langsung berlari bawa bungkus nasi goreng, trus aku lempar ke tempat sampah. Masuk?? Bungkusnya nuking ke selokan! Sehabis aku ambil HPku, (untung engga lenyap) aku kembali ke bungkus nasigorengku tadi, aku buang dengan benar ke tempat sampah.
Setelah itu ada perbincangan heboh:
Helen: "Pres, kamu kok enggak tanggung jawab sama tempat sampah sih??"
Aku. : "Emang kenapa?? Tempat sampahnya hamil??"
Helen: "Enggak! Kamu buang sampah sembarangan!"
Aku. : "Maaf-maaf, nanti kalo tempat sampahnya lahir, aku siap jadi bapaknya"
Helen : "Calon bapak yang baik..."
(Fb Helen : https://m.facebook.com/profile.php?id=100001373698142&__user=100000996954901)
Sebenarnya percakapannya masih berlanjut, dari lanjutan percakapan diatas aku akan menulis judulnya "Syahjarotunnya Louis" atau silsilah keluarga Louis. Emang aku belum berkeluarga sih, tapi karena aku mendapat pujian "Calon bapak yang baik" aku malah membayangkan anak-anakku nanti :D terutama nama dari anak-anakku besok kelak...
Syahjarotunku dibidang Pemerintahan
1. Presiden
Namaku Louis Presiden Sanjaya, dan ada kata 'Presiden'nya. Dengan adanya kata itu dalam diriku, sekarang aku menjabat sebagai presiden terlama di Indonesia, yaitu 15th dan hampir 16th. Jadi jika ada orang tanya :
"Siapa presiden yang paling berpengalaman di Indonesia?"
Jawabannya adalah Louis Presiden Sanjaya.
Dalam jabatanku menjadi presiden sejak lahir ini, aku memiliki beberapa peraturan negara yang gagal diberlakukan di Indonesia karena ulangan Pkn remidi terus. Peraturannya adalah:
1. Dilarang mendirikan bangunan di tengah jalan raya
2. Dilarang kentut setelah jam 6 pagi
3. Dilarang menggunakan sepeda di kolam renang
4. Dilarang korupsi kecuali tanggal 32 Desember, jam 12 sore diperbolehkan
5. Dilarang tidur saat mata tidak terpejam
6. Bus way diganti limosin way
7. Mengurangi mall, menambah taman kota
8. Dilarang minum minuman keras tanpa seijin orang tua
Udah, mungkin kalo ulangan Pkn ku dapet bagus, peraturan diatas bisa terwujud.
2. Mentri
Kalo nama anakku besok ada kata 'Mentri' jadinya keren, bapaknya "Presiden" anaknya "Mentri". Mentri memiliki arti pembantu presiden dalam menjalankan kewajibannya, kalo anakku aku beri nama "mentri" maknanya sangat ngena. Mungkin anakku nantinya akan membuat peraturan baru pengganti peraturan diatas tadi ya?
Kalo dilihat di gambar atas, selain Presiden ada Wakil Presiden, mentri dsb. Mungkin juga anakku nanti akan memberi nama anaknya "sekretaris" atau jabatan yang lain, dan mungkin cucu-cucuku kelak akan memberi nama anak-anaknya kelak "bendahara Presiden" dan sampai keturunanku ada yang memberi namanya "Rakyat", namanya yang memiliki makna berbeda, karena tanpa rakyat jabatan-jabatan seperti "Presiden" tidak akan ada :)
Syahjarotunku di Bidang Pemerintahan:
Presiden > Mentri > Sekretaris > Bendahara > Rakyat
Syahjarotunku di Bidang Provinsi
Sekali lagi namaku ada kata 'Presiden'nya, presiden itu tinggalnya di Ibukota Negara, secara tidak langsung Ibu Kota Indonesia itu ada di Semarang karena aku tinggal di Semarang. Tapi sayangnya sekali lagi jabatan ku sebagai presiden hanya diresmikan oleh orang tuaku, bukan rakyat Indonesia. Sebagai presiden yang diresmikan oleh orang tuanya sendiri, aku memiliki pemikiran kalo anak-anak ku dan keturunanku nanti namanya merupakan seluruh provinsi di Indonesia. Seperti gambar diatas, 33 provinsi.
Prinsip KB:
Jika anakku ada 2 aku beri nama mereka Sabang dan Merauke. Lalu Sabang dan Merauke itu berkeluarga punya anak 2 yang mereka beri nama Aceh dan Sumatera Utara. Lalu Aceh dan Sumatera Utara itu berkeluarga punya anak 2 yang mereka beri nama Riau dan Jambi. Lalu Riau dan Jambi itu berkeluarga punya anak 2 lagi, yang namanya Papua dan Gorontalo. Lalu keturunanku yang Papua ini orangnya playboy, istrinya banyak dan memiliki anak 25 manusia, yang diberi nama:
-Sumatra Barat
-Riau Kepulauan
-Bengkulu
-Bangka Belitung
-Sumatra Selatan
-Lampung
-Jaya Pura
-Medan
-Padang
-Jambi
-Bengkulu
-Palembang
-Denpasar
-Maluku
-Pangkal Pinang
(Selanjutnya ada di gambar atas)
Tidak lupa juga si Ayah dari 25 anak ini memberi nama marga pada anak-anaknya kata "Presiden" jadinya:
-Presiden Sumatra Barat
-Presiden Riau Kepulauan
-Presiden Bengkulu
-Presiden Bangka Belitung
-Presiden Sumatra Selatan
-Presiden Lampung
-Presiden Jaya Pura
-Presiden Medan
-Presiden Padang
-Presiden Jambi
-Presiden Bengkulu
-Presiden Palembang
-Presiden Denpasar
-Presiden Maluku
-Presiden Pangkal Pinang
Prinsip Enggak KB:
Jika anakku 2 aku beri nama mereka Sabang dan Papua. Papua play boy punya istri banyak dan memiliki 31 anak yang dinamai 31 Provinsi di Indonesia. Sabang?? Sabang memilih untuk tidak menikah :)
Pada jaman diatas, Pemimpin Negara Republik Indonesia tersebar di 33 provinsi, tidak hanya di Jakarta saja. Dengan tercecernya Presiden-Presiden ini diharapkan Presiden-Presiden ini bisa mengerti lebih detail tentang provinsi yang sama dengan namanya. Misal:
-Presiden Papua bisa mengerti dan membenahi permasalahan di provinsi Papua
-Presiden Bangka Belitung bisa mengerti dan membenahi permasalahan di provinsi Bangka Belitung
Dengan begitu negara Indonesia aman dan sejahtera kan?
-ENGGAK!!
Syahjarotunku diBidang Provinsi:
Presiden > Presiden Sabang > Presiden Merauke > Presiden-Presiden di 25 provinsi
Dari pada post ini makin engga bener, mendingan aku tutup aja ya. Selesai :)
Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan dihati pembaca, ambil positifnya untuk menghibur hehe..
"Sudahkah anda merencanakan tentang nama anak anda nanti??" ;)