Selamat siang permisahh.. Kembali
lagi bersama saya, Louis Presiden dalam acara “Dhurjaty Investigasi”. Dalam
kehidupan ini, kita tidak bisa dijauhkan dengan yang namanya bolpen, bahkan
bisa dibilang bolpen menjadi salah satu hal yang AJAIB! Benda dengan harga
kurang lebih 1.500 Rupiah ini bisa untuk membeli sepatu seharga 575.000 Rupiah,
dengan cara nilai ulangan kita dapet bagus terus. Lho? Apa hubungannya dengan
bolpen? NILAI ULANGAN DITULIS PAKE BOLPEN KELESS. Dengan benda kecil ini, masa
depan kita dipertaruhkan, bayangkan jika saat ulangan kenaikan kelas, bolpen
belum diciptakan dan guru pengawas bilang “Kerjakan pakai BOLPEN!”, mungkin
saat itu kita mengalami muka adenoid, yaitu penyakit dimana muka kita terkesan bodoh.
Dan yang terpenting Bolpen dapat menghasilkan uang! Bagi para penjual bolpen.
Pokoknya bolpen dimasa ini adalah suatu benda yang ajaib. Pada abad ini bolpen
sangat penting bagi kehidupan kita, mayoritas bolpen itu digunakan untuk
menulis, dan minoritasnya untuk dipinjamkan. Dan dari bolpen yang dipinjamkan,
90% bolpen itu tidak dikembalikan.
Cover:
Notice:
Penyetutan/Menyetut/Setut = Mencuri.
Mengenai kata ‘dipinjamkan’, kami
mendapati beberapa oknum yang ‘nakal’ saat meminjam bolpen dari orang lain.
Kejadian tersebut bermula saat tim kami melihat ‘Anon Ask.fm’ (nama disamarkan)
sedang berbincang-bincang dengan temannya ‘Adek’ (nama disamarkan). Berikut
percakapan yang tim kami rekam:
Anon Ask.fm :”Kak.. boleh pinjam bolpen engga??”
Adek :”Boleh tapi kembaliin ya?”
(Menyerahkan drawing pen 0.6)
Anon Ask.fm :”Iya.. makasih kak. Aku kangen kamu!”
Setelah tim kami menyelidiki lebih lanjut, Anon Ask.fm menggundang Adek
dengan kata ‘kak’, dasar Anon Ask.fm, gak tau yang namanya silsilah keluarga!,
oke lanjut ke topik pemirsahh.. hingga pulang sekolah bolpen milik ‘Adek’ tidak
dikembalikan lagi, atau musnah. Diperkirakan kerugian yang didapat ‘Adek’
sekitar kurang lebih 6.500 Rupiah, dikabarkan korban sempat Shock beberapa
menit. Pihak keluarga sudah mulai merelakan bolpen saudaranya itu pergi.
“Saya tidak menyangka, kejadian ini begitu cepat. Saya belum bisa melihat
anak saya dapet nilai bagus dengan bolpen itu.” Kata Ayah nya ‘Adek’.
Bahkan
tidak hanya itu! Kami pun memasang kamera di salah satu meja kelas yang
mengarah ke ‘Sample’ bolpen yang telah tim siapkan saat jam istirahat. Setelah
15 menit berlalu, bolpen itu menghilang. Sampai saat ini, kejadian hilangnya
bolpen saat jam istirahat masih menjadi pertanyaan besar bagi rakyat. Semoga
pemerintah hendak bertindak untuk menindak lanjuti kasus ini.
Dari
rekaman video yang kami teliti beberapa hari lalu, kami menyimpulkan bahwa
dalam penyetutan bolpen, pasti diiringi dengan teknik yang baik. Berikut adalah
teknik-teknik dalam penyetutan bolpen:
1. Teknik ‘Meminjam’
Teknik ini dilakukan saat Jam Pelajaran Pertama sampai
Ketiga (Jam pelajaran sekolah), dengan tujuan agar peminjaman bolpennya bisa
lama, karena pinjam bolpennya lama diharapkan sang pemilik bolpen lupa sehingga
tersangka berhasil memiliki bolpen tersebut. Jika keesokan harinya sang pemilik
bolpen menanyakan bolpennya kepada tersangka, biasanya tersangka akan bilang “Oh
iya! Ketinggalam dirumah!”. Setelah kata itu diucapkan, bolpen ‘curian’ itu
selalu berada di’rumah’ tersangka.
Kondisi Tersangka :
Tingkat rendah, niat untuk mencuri bolpen masih 50% kebawah.
Hati nurani masih bekerja
dengan baik.
2. Teknik ‘Mengambil’
(Diam-diam)
Teknik
ini dilakukan saat Jam Istirahat, dengan tujuan agar penyetutan bolpen
dilakukan dengan leluasa karena kondisi kelas sedang sepi atau jarang ada siswa
lain. Tekniknya sederhana, jika mata melihat bolpen terlentang di meja, kursi,
laci, atau tempat terbuka lainnya, mungkin benda tersebut tidak lama lagi akan
lenyap. Jika tersangka itu ‘gentho’, bahkan ia bisa membuka tempat pensil orang
lain untuk menyetut bolpen yang ia impikan.
Kondisi
Tersangka :
Tingkat
menengah, niat untuk mencuri bolpen sudah 50% keatas. Hati nurani butuh di
update versi terbaru.
3. Teknik ‘Menuduh’
(Blak-blak-an)
Teknik
ini dilakukan saat kapan saja dan dimana saja, caranya sama dengan teknik kedua
yaitu mengambil, tetapi ini sudah tidak diam-diam lagi melainkan menuduh.
Ngotot adalah hal yang dibutuhkan dalam teknik ini. Saat tersangka mengambil
bolpen teman sebelahnya, dan ketahuan, tersangka akan ngotot: “IKI BOLPEN KU
NDES! KOWE NEMU TO!! NDI KENE!!”. Atau ada orang lain yang ‘nemu’ bolpen,
tersangka akan ngotot lagi: “HEH! KUWI BOLPEN NEMU NING NDI!? BOLPENKU KUWI!!
NDI KENE!! Pada intinya teknik ini dilakukan saat Teknik ‘Meminjam’ dan Teknik ‘mengambil’
sudah gagal.
Kondisi
Tersangka :
Tingkat
Progresive, niat untuk mencuri bolpen sudah 100%. Hati nurani sudah seperti
iPhone 3G yang ingin di update iOS 8.
Kami pun mendapat pengakuan dari
salah satu penyetut bolpen yang terknal, Pilot (Nama Disamarkan), berikut
pengakuannya:
Kenapa kamu menjadikan penyetutan bolpen sebagai kegiatan sehari-hari??
Ya, jujur aku tu mulai suka
menyetut bolpen saat bolpenku disetut orang lain, ya seperti balas dendam gitu.
Kalo dibilang kegiatan sehari-hari engga ya, aku nyetut bolpen ya waktu
bolpenku disetut orang lain doang.
Berapa keuntungan dari penyetutan bolpen??
Aku engga menghitung hasil ya,
kalau pekerjaan yang kita kerjakan itu halal dan sesuai dengan Ridho Allah, ya
disyukuri saja. Ya syukur kalo berhasil nyetut drawing pen, kan itu mahal.
Apa yang memotivasi kamu untuk menyetut bolpen??
Ya untuk mengingatkan bagi yang
punya bolpen: kalo punya bolpen ya dijaga baik-baik. Kalo engga dijaga
baik-baik nanti aku setut lho. Ya itu yang memotivasiku, ‘mengingatkan’.
Mengapa kamu melakukan kegiatan kriminal macam ini??
Aduh mas, pake kata ‘kriminal’ segala,
kayak aku teroris saja. Aku engga teroris kok mas, aku cuman penyetut bolpen
yang ingin diberi bolpen. Ya saya melakukan ini karena terpaksa. Coba kalau
disekolah tidak ada kegiatan mencatat, ulangan, atau sebagainya, ya pasti aku tidak
menyetut bolpen.
Bagaimana tanggapanmu tentang penyetutan bolpen dikelas??
Ya kalau ditanya bagaimana,
jangan Tanya aku to mas, Tanya yang bolpennya aku setut to. Kalo maksa ya
tanggapanku gini: pasrah aja yaa bolpennya hilang, lha wong bolpen harganya
2000 Rupiah aja kok, hilang beli lagi to, minta papah!
Tadi adalah kesaksian dari salah
satu penyetut handal asal Semarang yang namanya kami samarkan. Maka dari itu
kita harus pandai-pandai dalam menjaga bolpen kita dari tindakan penyetutan.
Tim kami memberikan saran kepada anda agar bolpen anda terbebas dari
penyetutan, berikut saran dari kami:
1. Pakai tempat pensil.
2. Bolpen diberi nama.
3. Katakan ‘NO’ saat teman
meminjam bolpen.
4. Saat istirahat pastikan meja
anda rapi (Bolpen masuk tempat pensil/tas).
5. Jika bolpen anda hilang,
cobalah menyetut bolpen milik teman anda.
Bolpen memang penting
bagi kehidupan kita, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita mendapatkan
bolpen tersebut, dengan cara membeli? Atau menyetut?
Demikian Dhurjaty Investigasi
kali ini, saya Louis Presiden. Sampai Jumpa ;)