Sabtu, 17 Januari 2015

Dhurjaty Investigasi: 'Tragedi Penyetutan Bolpen'


Selamat siang permisahh.. Kembali lagi bersama saya, Louis Presiden dalam acara “Dhurjaty Investigasi”. Dalam kehidupan ini, kita tidak bisa dijauhkan dengan yang namanya bolpen, bahkan bisa dibilang bolpen menjadi salah satu hal yang AJAIB! Benda dengan harga kurang lebih 1.500 Rupiah ini bisa untuk membeli sepatu seharga 575.000 Rupiah, dengan cara nilai ulangan kita dapet bagus terus. Lho? Apa hubungannya dengan bolpen? NILAI ULANGAN DITULIS PAKE BOLPEN KELESS. Dengan benda kecil ini, masa depan kita dipertaruhkan, bayangkan jika saat ulangan kenaikan kelas, bolpen belum diciptakan dan guru pengawas bilang “Kerjakan pakai BOLPEN!”, mungkin saat itu kita mengalami muka adenoid, yaitu penyakit dimana muka kita terkesan bodoh. Dan yang terpenting Bolpen dapat menghasilkan uang! Bagi para penjual bolpen. Pokoknya bolpen dimasa ini adalah suatu benda yang ajaib. Pada abad ini bolpen sangat penting bagi kehidupan kita, mayoritas bolpen itu digunakan untuk menulis, dan minoritasnya untuk dipinjamkan. Dan dari bolpen yang dipinjamkan, 90% bolpen itu tidak dikembalikan. 

Cover:

Notice:
Penyetutan/Menyetut/Setut = Mencuri.
Mengenai kata ‘dipinjamkan’, kami mendapati beberapa oknum yang ‘nakal’ saat meminjam bolpen dari orang lain. Kejadian tersebut bermula saat tim kami melihat ‘Anon Ask.fm’ (nama disamarkan) sedang berbincang-bincang dengan temannya ‘Adek’ (nama disamarkan). Berikut percakapan yang tim kami rekam:
Anon Ask.fm      :”Kak.. boleh pinjam bolpen engga??”
Adek                     :”Boleh tapi kembaliin ya?” (Menyerahkan drawing pen 0.6)
Anon Ask.fm      :”Iya.. makasih kak. Aku kangen kamu!”
Setelah tim kami menyelidiki lebih lanjut, Anon Ask.fm menggundang Adek dengan kata ‘kak’, dasar Anon Ask.fm, gak tau yang namanya silsilah keluarga!, oke lanjut ke topik pemirsahh.. hingga pulang sekolah bolpen milik ‘Adek’ tidak dikembalikan lagi, atau musnah. Diperkirakan kerugian yang didapat ‘Adek’ sekitar kurang lebih 6.500 Rupiah, dikabarkan korban sempat Shock beberapa menit. Pihak keluarga sudah mulai merelakan bolpen saudaranya itu pergi.
“Saya tidak menyangka, kejadian ini begitu cepat. Saya belum bisa melihat anak saya dapet nilai bagus dengan bolpen itu.” Kata Ayah nya ‘Adek’.
                Bahkan tidak hanya itu! Kami pun memasang kamera di salah satu meja kelas yang mengarah ke ‘Sample’ bolpen yang telah tim siapkan saat jam istirahat. Setelah 15 menit berlalu, bolpen itu menghilang. Sampai saat ini, kejadian hilangnya bolpen saat jam istirahat masih menjadi pertanyaan besar bagi rakyat. Semoga pemerintah hendak bertindak untuk menindak lanjuti kasus ini.
                Dari rekaman video yang kami teliti beberapa hari lalu, kami menyimpulkan bahwa dalam penyetutan bolpen, pasti diiringi dengan teknik yang baik. Berikut adalah teknik-teknik dalam penyetutan bolpen:
1. Teknik ‘Meminjam’
Teknik ini dilakukan saat Jam Pelajaran Pertama sampai Ketiga (Jam pelajaran sekolah), dengan tujuan agar peminjaman bolpennya bisa lama, karena pinjam bolpennya lama diharapkan sang pemilik bolpen lupa sehingga tersangka berhasil memiliki bolpen tersebut. Jika keesokan harinya sang pemilik bolpen menanyakan bolpennya kepada tersangka, biasanya tersangka akan bilang “Oh iya! Ketinggalam dirumah!”. Setelah kata itu diucapkan, bolpen ‘curian’ itu selalu berada di’rumah’ tersangka.
Kondisi Tersangka :
Tingkat rendah, niat untuk mencuri bolpen masih 50% kebawah. Hati nurani masih                                             bekerja dengan baik.

2. Teknik ‘Mengambil’ (Diam-diam)
    Teknik ini dilakukan saat Jam Istirahat, dengan tujuan agar penyetutan bolpen dilakukan dengan leluasa karena kondisi kelas sedang sepi atau jarang ada siswa lain. Tekniknya sederhana, jika mata melihat bolpen terlentang di meja, kursi, laci, atau tempat terbuka lainnya, mungkin benda tersebut tidak lama lagi akan lenyap. Jika tersangka itu ‘gentho’, bahkan ia bisa membuka tempat pensil orang lain untuk menyetut bolpen yang ia impikan.
    Kondisi Tersangka :
    Tingkat menengah, niat untuk mencuri bolpen sudah 50% keatas. Hati nurani butuh di update versi terbaru.

3. Teknik ‘Menuduh’ (Blak-blak-an)
    Teknik ini dilakukan saat kapan saja dan dimana saja, caranya sama dengan teknik kedua yaitu mengambil, tetapi ini sudah tidak diam-diam lagi melainkan menuduh. Ngotot adalah hal yang dibutuhkan dalam teknik ini. Saat tersangka mengambil bolpen teman sebelahnya, dan ketahuan, tersangka akan ngotot: “IKI BOLPEN KU NDES! KOWE NEMU TO!! NDI KENE!!”. Atau ada orang lain yang ‘nemu’ bolpen, tersangka akan ngotot lagi: “HEH! KUWI BOLPEN NEMU NING NDI!? BOLPENKU KUWI!! NDI KENE!! Pada intinya teknik ini dilakukan saat Teknik ‘Meminjam’ dan Teknik ‘mengambil’ sudah gagal.
    Kondisi Tersangka :
    Tingkat Progresive, niat untuk mencuri bolpen sudah 100%. Hati nurani sudah seperti iPhone 3G yang ingin di update iOS 8.
               
Kami pun mendapat pengakuan dari salah satu penyetut bolpen yang terknal, Pilot (Nama Disamarkan), berikut pengakuannya:

Kenapa kamu menjadikan penyetutan bolpen sebagai kegiatan sehari-hari??
Ya, jujur aku tu mulai suka menyetut bolpen saat bolpenku disetut orang lain, ya seperti balas dendam gitu. Kalo dibilang kegiatan sehari-hari engga ya, aku nyetut bolpen ya waktu bolpenku disetut orang lain doang.

Berapa keuntungan dari penyetutan bolpen??
Aku engga menghitung hasil ya, kalau pekerjaan yang kita kerjakan itu halal dan sesuai dengan Ridho Allah, ya disyukuri saja. Ya syukur kalo berhasil nyetut drawing pen, kan itu mahal.

Apa yang memotivasi kamu untuk menyetut bolpen??
Ya untuk mengingatkan bagi yang punya bolpen: kalo punya bolpen ya dijaga baik-baik. Kalo engga dijaga baik-baik nanti aku setut lho. Ya itu yang memotivasiku, ‘mengingatkan’.

Mengapa kamu melakukan kegiatan kriminal macam ini??
Aduh mas, pake kata ‘kriminal’ segala, kayak aku teroris saja. Aku engga teroris kok mas, aku cuman penyetut bolpen yang ingin diberi bolpen. Ya saya melakukan ini karena terpaksa. Coba kalau disekolah tidak ada kegiatan mencatat, ulangan, atau sebagainya, ya pasti aku tidak menyetut bolpen.

Bagaimana tanggapanmu tentang penyetutan bolpen dikelas??
Ya kalau ditanya bagaimana, jangan Tanya aku to mas, Tanya yang bolpennya aku setut to. Kalo maksa ya tanggapanku gini: pasrah aja yaa bolpennya hilang, lha wong bolpen harganya 2000 Rupiah aja kok, hilang beli lagi to, minta papah!

Tadi adalah kesaksian dari salah satu penyetut handal asal Semarang yang namanya kami samarkan. Maka dari itu kita harus pandai-pandai dalam menjaga bolpen kita dari tindakan penyetutan. Tim kami memberikan saran kepada anda agar bolpen anda terbebas dari penyetutan, berikut saran dari kami:
1. Pakai tempat pensil.
2. Bolpen diberi nama.
3. Katakan ‘NO’ saat teman meminjam bolpen.
4. Saat istirahat pastikan meja anda rapi (Bolpen masuk tempat pensil/tas).
5. Jika bolpen anda hilang, cobalah menyetut bolpen milik teman anda.

Bolpen memang penting bagi kehidupan kita, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita mendapatkan bolpen tersebut, dengan cara membeli? Atau menyetut?
Demikian Dhurjaty Investigasi kali ini, saya Louis Presiden. Sampai Jumpa ;)
Title: Dhurjaty Investigasi: 'Tragedi Penyetutan Bolpen'; Written by Unknown; Rating: 5 dari 5
Komentar Facebook
0 Komentar Blogger

Tidak ada komentar: